Kyai Kaya
Orang kaya siapa pun dia dan dimana pun tinggalnya
selalu memiliki pemuja. Masyarakat cenderung menjadikan para hartawan sebagai
publick figure dan rule model bagi anak-anaknya. Apalagi jika si orang kaya
tersebut seorang alim yang mengerti dan melaksanakan syari’at agama, tentunya
kekaguman masyarakat akan menjadi berlipat ganda.
Di sebuah kampung dekat kantor kecamatan tinggal
seorang kiyai yang dikenal bisa mengobati berbagai penyakit. Pengobatan
alternatif yang dia jalankan dengan ramuan bahan-bahan alamiterkenal ampuh
mengusir penyakit sehingga setiap hari pasiennya berbondong-bondong mendatangi
rumah pak kyai. Rumah beliau pun berubah menjadi klinik masyarakat karena
mayoritas dipenuhi oleh kalangan bawah yang mencari pengobatan berbiaya ringan.
Meskipun diakui kepatenannya, pak kyai tidak pernah
meminta bayaran kepada para pasien.
Mereka hanya menyimpan amplop di tempat duduk pak kyai yang isinya tergantung
kemampuan. Jadi klinik kesehatan ini bukan klinik komersial yang dapat
menjadikan pemiliknya kaya raya. Namun demikian, Allah Maha Melihat, kebaikan
hati pak kyai mengobati tanpa pamrih dibalas dengan kebaikan hamba-hamba Allah
yang bergelimang harta.
Dari ratusan bahkan ribuan pasiennya, terselip beberapa
puluh orang yang termasuk pengusaha besar. Mereka datang ke klinik pak kyai
karena dokterdan peralatan medis mosern sudah tidak mampu menangani
panyakitnya. Al-hasil berkat keridhaan Allah, penyakit mereka sembuh setelah
berobat di klinik pak kyai. Bahkan ada beberapa orang yang langsung
menghadiahkan kendaraan roda empat keluaran terbaru.
Tambah hari pasien bertambah banyak. Pak kyai sudah
tidak sanggup menangani sendiri, beliau pun mempekerjakan beberapa orang untuk
membantu tugasnya di klinik kesehatan. Masyarakat mendapat berkah dari kemajuan
klinik pak kyai. Banyaknya pasien yang datang membawa rejeki yang beragam; ada
yang berjualan, mengatur parkir, bahkan ada juga warga yang menyewakan kamar
bagi keluarga pasien yang mau menginap.
Tanpa disadari pak kyai sekarang telah dianggap
sebagai orang paling kaya oleh warga. Segala kemewahan ada di dalam rumahnya;
furniture berkelas, pendingin ruangan, alat-alat elektronik, buah-buahan segar
di dalam lemari pendingin, bahan makanan di dapur yang tidak akan habis dimakan
satu bulan, dan lain sebagainya.
Banyak warga bermimpi hidup seperti pak kyai,
bergelimang harta tanpa bekerja keras karena sudah banyak asisten yang
melaksanakan pekerjaannya. Mereka berangan-angan bisa membeli tanah
berhektar-hektar, membagikan sembako kepada fakir miskin setiap awal bulan,
memberi uang anak yatim setiap ada kesempatan, meyumbang pembangunan masjid,
membangun beberapa rumah untuk anak-anak, dan lain sebagainya seperti yang
dilakukan pak kyai dengan uangnya.
Mereka berharap jika tidak bisa melakukannya sekarang,
mungkin besok selepas bangun tidur bisa melakukannya. Namun, sayang esok pagi tidak
terjadi perubahan. Mereka pun berharap pada minggu depan, selanjutnya bulan
depan dan tahun depan. Karena mereka hanya berharap, harapannya tidak pernah
bisa menjadi nyata. Akhirnya warga menyerah, berhenti berharap dan menjalankan
hidup dalam kekecewaan.
BE CONTINUED.......
No comments:
Post a Comment